Derita: Didikan Untuk Tangguh
Dari sekolah kehidupan, semua yang tidak membunuhku menjadikan aku lebih kuat. -Nietzsche
Salah seorang sahabat saya berkata "penderitaan adalah salah satu jalan menuju cahaya". Kalimat ini kembali terlintas di pikiran ketika saya dihadapi dengan sebuah peristiwa yang biasa-biasa saja, namun memberikan pengajaran yang luar biasa.
Hari itu kami sedang melakukan perjalanan ke Takengon, Aceh Tengah. Dalam perjalanan, kami berhenti di sebuah rumah makan untuk makan siang. Sesampai di situ, kami disambut oleh seorang gadis kecil yang menawarkan menu makanan dengan tangan mungilnya. Gadis itu melemparkan senyum kepada kami. Seakan, dia merasa begitu bahagia dengan kedatangan kami ke tempatnya.
Sebelum meraih menu di tangan gadis mungil itu, salah seorang dari kami membuka pembicaraan dengannya. Kelas berapa sekolah nak?, "kelas 5 SD"jawabnya dengan nada rendah. Asli orang sini ya nak?, "iya buk, kami memang tinggal disini". Setelah itu, Salah seorang dari kami meraih menu dari tangan gadis tersebut dan mencatat pilihan menu yang bisa dikatakan lumayan memakan waktu.
Aku memperhatikan gadis mungil tersebut, ternyata dia dengan tenang menyimak percakapan kami tentang keputusan menu makanan tadi. Setelah menu makanan itu diserahkan ke tangannya, dia berlari kecil naik ke atas untuk membantu ibunya menyajikan makanan sesuai dengan pesanan kami.
Tidak lama kemudian, gadis mungil tersebut kembali ke tempat kami dengan membawa nampan besar yg berisi makanan. Satu persatu di taruhnya piring-piring berisi makanan itu ke meja kami dengan penuh semangat. Kami juga membantu nya untuk menaruh piring-piring itu ke meja.
Setelah nampannya kosong, dia kembali naik ke atas untuk menaruh nampannya dan melayani pengunjung yang lain.
Aku melihat sebuah kekuatan luar biasa yang ada pada dirinya. Dia kuat karena sanggup untuk menerima bahwa dia sedang tidak baik-baik saja dengan dunia yg sedang dijalaninya. Tentu saja dunia anak seusianya adalah bermain. Di saat anak-anak lain seusianya asyik dengan dunia bermainnya, dia harus membantu orang tuanya untuk mencari nafkah. Tentu ini adalah sebuah penderitaan. Dan penderitaan telah mendidik dirinya untuk menjadi sosok yang luar biasa. mandiri juga tangguh.
Demikianlah hidup. Mereka yang terbiasa dengan hujan badai. Gerimis hanyalah permainan.
Keren banget kak ðŸ˜
BalasHapusTolong kak, keren banget ðŸ˜
Tersentuh terguncang aku kak